Essay ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Bilangan - Pendidikan Matematika Universitas Siliwangi.
MATEMATIKA LALU LINTAS
Zahidatunnisa
– 152151035
T
|
anpa disadari bahwa matematika hidup berdampingan dengan
manusia. Salah, jika beranggapan bahwa matematika tidaklah berguna di kehidupan
nyata, contohnya dalam sistem lalu lintas. Apakah anda tahu bahwa lalu lintas
sangat erat kaitannya dengan matematika? Apa model matematika yang digunakan
dalam sistem lalu lintas? Mari kita lihat seberapa erat kaitan mereka dalam
kehidupan nyata.
Salah satu cabang matematika yang banyak diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari adalah teori graf. Bentuk dari graf adalah Flow-network, yaitu graf berarah yang
tiap sisinya mempunyai kapasitas tertentu. Flow-network
sering digunakan untuk memodelkan sistem lalu lintas, sebuah sistem yang sering
menjadi masalah utama dalam kehidupan, terutama di kota besar.
Penulis akan mengambil contoh persimpangan simpang empat
jalan Siliwangi-Gn.Roay-Cilolohan-Dadaha. Mengapa penulis mengambil contoh
jalan tersebut? Karena di persimpangan jalan tersebut selalu terjadi penumpukan
kendaraan yang berlebih saat lampu merah, tidak sesuainya lama waktu tunggu
optimal lampu lalu lintas.
Konsep graf dapat menjadi dasar dibuatnya pemodelan
sistem lalu lintas. Untuk mengatur arus lalu lintas di persimpangan jalan
tersebut dapat menggunakan penerapan graf kompatibel. Penerapan graf kompatibel
digunakan untuk menentukan waktu tunggu optimal lampu lalu lintas dan program
simulasi untuk menggambarkan keadaan persimpangan simpang empat jalan
Siliwangi-Gn.Roay-Cilolohan-Dadaha.
Konsep Graf
Graf didenifinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E) yang
dalam hal ini:
V = himpunan tidak kosong dari simpul = {1,2,3,4,...}
Dan
E = himpunan sisi yang menghubungkan simpul-simpul = {a, b, c, d, ..}
Jadi sebuah graf dimungkinkan tidak mempunyai sisi satu
buahpun, tetapi simpulnya harus ada minimal satu. Graf yang hanya mempunyai
satu buah simpul tanpa sebuah sisipun dinamakan graf trivial.
Penerapan graf kompatibel pada penentuan waktu tunggu
total optimal di persimpangan jalan. Arus lalu lintas yang kompatibel yaitu dua
arus lalu lintas dikatakan kompatibel jika keduanya dapat berjalan bersamaan
dengan aman atau tidak berpotongan.
Algoritma
Algoritma pemodelan lalu lintas dengan graf kompatibel
adalah sebagai berikut:
a.
Menggambarkan
graf kompatibel, dimana titik-titiknya menunjukan arus lalu lintas yang akan
diatur, dan sisi-sisinya menunjukan pasangan objek yang kompatibel.
b.
Menentukan
subgraf lengkap terbesar. Graf lengkap adalah graf sederhana yang setiap
titiknya mempunyai sisi ke semua titik lainnya.
c.
Menentukan
waktu siklus tiap arus lalu lintas berdasarkan banyaknya subgraf lengkap.
Membagi 1 periode waktu dari jumlah banyaknya subgraf lengkap terbesar,
kemudian mengalokasikan siklus waktu tiap jalur.
d.
Menentukan
waktu tunggu total. Dimana waktu tunggu total dihitung dengan menggunakan hasil
alokasi periode waktu tiap jalur.
Pemodelan graf kompatibel pada persimpangan simpang empat
jalan Siliwangi-Gn.Roay-Cilolohan-Dadaha diawali dengan penggambaran bentuk
persimpangan serta arus yang terjadi pada persimpangan kemudian dilakukan untuk
mencari subgraf lengkap terbesar.
Gambar 1. Siklus waktu lampu saat belok kiri tidak
mengikuti lampu.
Keterangan gambar:
A = Jalan Siliwangi
B = Jalan Gn. Roay
C = Jalan Cilolohan
D = Jalan Dadaha
Untuk a, b, c, d,
e, f, g, h, i, j, k dan l
menunjukan arah lalu lintas dari masing-masing jalur.
Arus lalu lintas tertentu dapat disebut kompatibel jika
kedua arus tidak akan menghasilkan apapun kecelakaan. Misalnya pada gambar 1,
arus b dan c adalah kompatibel, sedangkan b
dengan e, f, i, k, dan l tidak kompatibel. Pentahapan lampu
harus sedemikian rupa sehingga ketika lampu hijau akan menyala selama dua arus,
kedua arus tersebut harus kompatibel. Dari siklus lampu di persimpangan
tersebut akan dibentuk graf kompatibel, seperti terlihat pada gambar 2.
Gambar 2. Bentuk graf kompatibel pada simpang empat jalan
Siliwangi-Gn.Roay-Cilolohan-Dadaha.
Selanjutnya sistem lalu lintas pada gambar 2 akan
dimodelkan dalam bentuk graf kompatibel dengan mendapatkan subgraf lengkap.
Untuk titik a menunjukan arus lalu
lintas di a, titik b menunjukan arus lalu lintas di b,dan begitu pula seterusnya untuk titik
d, e, f, g, h, i, j, k dan l.
Gambar 3. Graf lengkap G saat tidak mengikuti lampu.
Lintasan-lintasan pada gambar 3, dinyatakan sebagai titik
pada graf kompatibel dengan mendapatkan subgraf lengkap, sehingga diperoleh
himpunan titik {bc, ef, hi, kl}. Sisi-sisi
pada G merupakan sisi graf lengkap yang diperoleh dari himpunan keterkaitan
lintasan-lintasan pada gambar 3.
Dari gambar 3 diperoleh 4 subgraf lengkap terbesar dengan
tiap subgraf terbesar memuat 2 titik. Untuk itu dengan mengasumsikan lampu lalu
lintas itu beroperasi selama 60 detik tiap putaran, maka salah satu
penyelesaian adalah membiarkan setiap titik berjalan selama 60 detik : 4 subgraf
lengkap = 15 detik tiap periode. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada diagram
jam.
Gambar 4. Diagram jam pada asumsi belok kiri tidak
mengikuti lampu.
Karena dalam 1 subgraf lengkap terdiri dari 2 titik maka
dalam setiap periode 60 detik, arus dari tiap jalur berjalan selama 2x15 detik
= 30 detik. Karena terdapat 8 titik pada subraf lengkap diatas, maka untuk
‘waktu tunggu total’ nya 8x15 detik = 120 detik.
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut.
a.
Pemodelan
matematika yang digunakan dalam sistem lalu lintas adalah konsep graf dan
algoritma dengan graf kompatibel.
b.
Hasil
perhitungan waktu tunggu total optimal dengan menggunakan graf kompatibel pada
persimpangan simpang empat jalan Siliwangi-Gn.Roay-Cilolohan-Dadaha diperoleh
sebuah asumsi, yaitu 120 detik.
c.
Perhitungan
hasil waktu tunggu total optimal berdasarkan graf kompatibel dengan pengaturan
di persimpangan simpang empat jalan Siliwangi-Gn.Roay-Cilolohan-Dadaha adalah
dengan belok kiri tidak mengikuti lampu.
DAFTAR
PUSTAKA
Hardianti, R.D. 2013. Penerapan
Graf Kompatibel pada Penentuan Waktu Tunggu Total Optimal Lampu Lalu Lintas di
Persimpangan Jalan. Semarang: Jurusan Matematika Universitas Negeri
Semarang.
Wirawan, T.P. 2010. Pemodelan
Sistem Lalu Lintas dengan Graf Ganda Berarah Berbobot. Bandung: Jurusan
Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung.